•04.27
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda, merupakan lembaga pendidikan yang mencetak guru profesional sesuai dengan disiplin ilmunya. dalam pelaksanaan program PPL tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. seorang mahasiswa FKIP yang merupakan calon guru dituntut agar memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang tingkah laku yang diperlukan sebagai seorang yang berprofesi guru.
Pengertian PPL sendiri adalah sebagai titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa. maka PPL merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampila yang diperoleh dalam rangka pembentukan guru yang profesional.
dengan demikian PPL adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program penilaian berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. kegiatan PPL ini diarahkan ke dalam bentuk pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing dan pelatihan mandiri. semua kegiatan ini harus terjadwal secara sistematis, dibawah bimbingan dosen pembimbing dan guru-guru pamong yang sudah memenuhi kriteria pemilihan.
Sedangkan dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah proses pembelajaran yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. PPL direncanakan untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, selaku mahasiswa Universitas Mulawarman yang berada di bawah bimbingan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, penulis mempunyai kewajiban untuk mengikuti PPL II dalam rangka penyelesaian perkuliahan program S1, dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Dalam hal ini penulis melaksanakan program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Adapun alasan dari penulisan laporan ini adalah:
- sebagai salah satu syarat yang telah diprogramkan dan wajib untuk dilaksanakan oleh setiap mahasiswa FKIP Universitas Mulawarman.
- sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi mahasiswa yang belum melaksanakan PPL.
- sebagai sarana untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan bermutu dimasa yang akan datang melalui latihan mengajar dan pelaksanaan tugas kependidikan lainnya yang dilakukan secara terpadu dan terarah.
B. Tujuan
Tujuan umum PPL adalah untuk melatih calon guru agar memiiki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan maupun tugas-tugas keguruan lainnya, adapun tujuan khusus PPL adalah:
- mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan PPL.
- menguasai berbagai keterampilan mengajar.
- menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
- mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
- menarik kesimpulan nilai edukatif dan pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dalam bentuk laporan.
Setiap kegiatan dalam mengajar pada dasarnya mempunyai manfaat yang ingin dicapai. Demikian pua dengan praktik pengalaman lapangan ini yang dalam pelaksanaan langsung berhadapan dengan lapangan nyata proses belajar mengajar. oleh karena itu seorang calon guru di dalam melaksanakan praktik pengalaman lapangan ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
- untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses belaar tugas keguruan lainnya.
- untuk mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah ke dalam kehidupan nyata.
- untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
- untuk memperdalam interaksi sosial di dalam lingkungan sekolah.
BAB II KEGIATAN-KEGIATAN PPL
A. Orientasi Lapangan
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan atau PPL yang selama kurang lebih 4 bulan, yaitu terhitung dari 10 September sampai dengan 30 Desember 2007.
Sebagai realisasi dari program kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh penulis, penulis melaporkan serangkaian kegiatan yang dialami selama berada di lingkungan SMP Negeri 2 Samarinda. Pelaksanaan observasi diawali dengan serah terima dengan pihak panitia PPL yang diwakili oleh Dra.Laili Komariyah, M.Si dan diterima langsung oleh kepala sekolah SMP Negeri Samarinda yaitu Dra.Hj.Noordiani,M.Pd. Dalam hal ini diawali oleh dosen pembimbing yang langsung diterima oleh bapak Drs.Ahmadi,S.Pd sebagai waka kesiswaan dan staf guru. Kemudian secara singkat dijelaskan mengenai keadaan lingkungan sekolah SMP Negeri 22 Samarinda baik dari segi fisik maupun akademik.
Kegiatan dilanjutkan dengan observasi kelas. Dalam hal ni penulis diperkenankan untuk dapat memasuki keas yang telah ditentukan oleh guru pamong.
Berikut gambaran umum keadaan dan kondisi sekolah tempat PPL dilaksanakan:
1. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah: SMP Negeri 22 Samarinda
2. Alamat Sekolah: Jl.Pahlawan No.36
3. Telepon :
4. Tipe Sekolah : Permanen
2. Fasilitas Sekolah
- Ruang Kepala Sekolah : buah
- Ruang Wakil Kepala SEkolah :
- Ruang Tata Usaha :
- Ruang Dewan Guru :
- Ruang Kelas :
- Ruang Media :
- Ruang Laboratorium :
- Ruang Komputer :
- Ruang UKS :
- Ruang Koperasi :
- Ruang Perpustakaan :
- WC :
- Ruang Mushola :
- Ruang Kesiswaan/OSIS
- Kantin
- Ruang Satpam
- Ruang Tunggu
- Ruang BP/BK
- Ruang Gudang
4. Keadaan Fisik Sekolah
Bangunan SMP Negeri 22 Samarinda berada di Jl.Pahlawan Samarinda. SMP Negeri 22 Samarinda ini sangat strategis karena berada di pusat kota dan merupakan akses transportasi kota, hal ini sangat mendukung dalam proses belajar mengajar, karena selalu tercipta kondisi yang kondusif guna pengembangan prestasi dan bakat siswa-siswinya, dengan konstruksi bangunan yang bersifat permanen.
SMP Negeri 22 Samarinda ini dilengkapi berbagai fasilitas yang mendukung proses pendidikan dan pengajaran di dalamnya, diantaranya:
- Kelas I : 7 kelas
- Kelas II : 7 kelas
- Kelas III :6 kelas
SMP ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Demi lancarnya kegiatan belajar mengajar disekolah ini terdapat 74 tenaga pengajar dengan perincian sebagai berikut:
a. Tenaga Pengajar
- Guru Tetap : 52 orang
- Guru tidak Tetap : 11 orang
- jumlah : 63 orang
- Pegawai Tetap : 10 orang
a. Kegiatan di Bidang Kesiswaan
Dari orientasi kegiatan siswa yang biasa dilaksanakan seperti:
1) Kegiatan Bidang Keagamaan
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
b. Sumber Pembelajaran
Perpustakaan SMPN ini dilengkapi dengan buku dari berbagai macam terbitan baik itu supply dari Depdiknas. Dengan jumlah yang memadai sangat membantu siswa memperoleh informasi yang lebih banyak. Jumlah buku yang dapat dilihat pada lampiran.
c. Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah disini adalah tata tertib yang berlaku di sekolah, baik itu untuk pengajar atau siswa. Salah satu tujuan dari tata tertib supaya tercipta disiplin diri.
B. Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar
Setelah mahasiswa diterjunkan ke lokasi PPL di sekolah mitra, berbagai macam tugas dan kewajiban guru harus dimengerti oleh mahasiswa sebagai calon guru. Salah satunya adalah keterampilan dasar mengajar yang meliputi:
- Keterampilan bertanya dasar lanjut
- Keterampilan memberi penguatan
- Keterampilan mengadakan variasi
- Keterampilan menjelaskan
- Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
- Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
- Keterampilan mengelola kelas
- Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
C. Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing
Setelah keterampilan dasar mengajar diketahui, penulis mulai melakukan pelatihan keterampilan mengajar terbimbing yaitu terjun langsung ke apangan mengelola kelas dibimbing oleh seorang tenaga staf guru (guru pamong) yang bersangkutan. biasanya dimulai dengan membuka dan menutup materi, menyampaikan materi, penulis mendapatkan bimbingan secara langsung dari guru pamong.
Untuk semua perangkat persiapan mengajar ini termuat dalam Program Tahunan, Program Semester dan lebih jelasnya dijabarkan dalam rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang secara sistematis tersusun demi lancarnya kegiatan belajar mengajar.
D. Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri
Pada intinya pelatihan keterampilan mengajar mandiri sama dengan yang terbimbing. Namun dalam hal ini lebih memfokuskan pada kemampuan seorang calon guru didalam pengelolaan kelas dan melakukan kegiatan belajar mengajar ini secara mandiri. Setelah dianggap mampu, calon guru diperbolehkann untuk melakukan kegiatan belajar mengajar ini secara mandiri. Setelah dianggap mampu, calon guru diperbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar ini secara mandiri. Dan seperti halnya dengan guru lainnya sebelum mengajar agar mempersiapkan tugas-tugas keguruan lainnya.
E. Pelatihan Tugas-Tugas Keguruan Terbimbing dan Mandiri
Dalam PPL ini, penulis mendapatkan pengalaman pelatihan tugas-tugas keguruan secara terbimbing dan mandiri. Dalam tugas keguruan terbimbing ini penulis mendapatkan bimingan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Sedangkan dalam tugas-tugas keguruan mandiri, penulis mendapatkan pengalaman dari kegiatan mengajar didalam kelas yang berlangsung selama penulis meaksanakan PPL dalam waktu 3 bulan.
F. Ujian Praktik Pengalaman Lapangan
Dalam tahap praktik ujian mengajar dapat dilaksanakan jika antara guru pamong (sebagai pembimbing di sekolah) dan dosen pembimbing menganggap bahwa pencapaian kualitas hasil praktik lapangan sudah memadai dan mahasiswa yang bersangkutan sudah siap mengikuti ujian. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian perlu membuat persiapan mengajar dan menyediakan media yang diperlukan dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan ujian PPL diantaranya:
- sudah disetujui oleh guru pamong dan dosen pembimbing PPL untuk melaksanakan ujian.
- harus meminta surat izin dari UPT PPL dengan membawa rencana pembelajaran serta persiapan mengajar dalam tahap pelatihan yang sudah ditandatangani oleh guru pamong dan dosen pembimbing.
- meminta bahan (materi) ujian pada guru pamong dan dikonsultasikan apabila sudah dirancang satuan pendidikan dan rencana pembelajaran serta persiapan mengajar.
- membuat undangan yang ditandatangani oleh kepala UPT PPL.
- sudah hadir disekolah paling lambat 15 menit sebelum bel masuk berbunyi.
- ujian biasa dilaksanakan apabila kedua pembimbing dalam hal ini adalah guru pamong dan dosen pembimbing serta kepala sekolah atau yang mewakili sudah hadir. Apabila waktu ujian salah satu pembimbing atau pihak sekolah tidak hadir maka ujian tetap dilaksanakan dan tidak dianggap batal dengan pemberitahuan dari kedua pembimbing atau pihak sekolah sebelumnya agar ujian tetap dilaksanakan.
Tahap akhir seluruh kegiatan PPL yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah menyusun laporan. Laporan dibuat secara individu (perorangan) dan laporan tersebut sebagai bahan penilaian dari seluruh kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang melaksanakan praktik.
Dalam penyusunan laporan ini, para mahasiswa ini dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Kemudian setelah dianggap baik pembimbing maka harus disahkan adapun yang mengesahkan laporan yang telah dibuat adalah kepala sekolah (tempat PPL), Kepala UPT PPL (sebagai pengelola pelaksanaan PPL), dan Dekan (sebagai atas nama fakultas).
BAB III
REFLEKSI KEGIATAN
A. Orientasi Lapangan
Tahap pelaksanaan pengenalan lapangan dimulai dari penerjunan mahasiswa PPL ke lokasi yang telah ditentukan. Penulis sendiri ditempatkan di sekolah SMP Negeri 22 Samarinda, yan berlokasi di Jl. Pahlawan Samarinda. Pengenalan lokasi berlangsung dari tanggal 10 September sampai dengan 13 Oktober (dipotong 40 hari libur puasa dan libur hari raya idul fitri), sebelum jadwal praktek mengajar dilangsungkan yaitu pada tanggal 22 Oktober 2007.
SMP Negeri 22 Samarinda bila dilihat dari keadaan fisik sekolah cukup strategis sebagai wadah pendidikan. Ini disebabkan lingkungan fisik sekolah yang cukup mendukung serta keadaan penghijauan yang berbeda dari sekolah lain yang mana sangat membantu dan mendukung kenyamanan mengajar dan belajar. Hal tersebut merupakan keuntungan bagi siswa SMP Negeri 22 Samarinda.
Dalam kegiatan akademik di SMP Negeri 22 Samarinda, penulis melihat adanya penerapan kedisiplinan yang cukup tinggi, hal ini dapat terlihat dari jam pertama masuk sekolah yaitu 07.15 dan berakhir pada pukul 13.50, pada pintu masuk sekolah terdapat meja yang dijag oleh satpam dan piket yang bertugas sesuai dengan jadwal yang telah diatur oleh pihak sekolah. Setiap siswa yang datang terlambat pada jam pertama ataupun jam-jam berikutnya dan minta izin untuk pulang maka mereka harus membawa atau meminta surat izin dari guru piket yang berlangsung untuk ditujukan kepada guru yang berada di dalam kelas.
Demikian pula bagi guru-guru yang mengajar pada hari-hari tertentu diharuskan untuk datang tepat pada waktunya.